Proses tumbuh kembang anak menjadi salah satu hal yang penting diperhatikan orangtua. Salah satunya adalah proses anak untuk bisa berjalan sendiri. Cara mengajari anak berjalan berikut bisa Anda coba terapkan, agar anak bisa berjalan dengan cepat.
Daftar Isi Artikel
Proses Berjalan Pada Anak
Pada dasarnya perkembangan setiap anak berbeda dengan anak yang lain. Selain dipengaruhi stimulasi, faktor nutrisi dan kesehatan juga mempengaruhi perkembangan motorik anak.
Anak bisa berjalan biasanya setelah melewati fase sebelumnya, seperti tengkurap, merangkak, hingga merayap. Beberapa anak mampu berjalan sendiri ketika usianya berada di 1 tahun pertama. Ada pula yang bisa berjalan ketika usianya kurang dari 1 tahun ataupun lebih. Yang perlu diperhatikan, adalah ketika anak berusia 18 bulan dan masih meminta bantuan untuk berjalan, Anda perlu berkonsultasi ke dokter.
Cara Stimulasi Berjalan Anak
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menstimulasi anak agar cepat berjalan. Yang perlu diingat bahwa ketika menstimulasi, anak harus dalam kondisi yang sehat dan tanpa tekanan apapun.
Baca juga : Cara Melatih Konsentrasi Anak
1. Pancing dengan mainan
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memancing anak dengan menggunakan mainan. Anda bisa meletakkan beberapa mainan favorit anak dengan jarak tertentu. Biarkan anak berjalan untuk mendekati mainan tersebut. Jika anak masih berpegangan pada benda di sekitarnya, pastikan aman untuknya. Cara ini akan membantu menguatkan otot kaki anak.
2. Berikan mainan dorong
Cara aman agar anak bisa cepat berjalan adalah dengan memberikan mainan dorong kepada anak. Selain karena usia anak yang suka mendorong benda, cara ini juga membuat otot kaki anak menjadi lebih kuat.
Anda bisa memberikan push walker kepada anak. Mainan ini tak hanya bisa menstimulasi anak bisa cepat berjalan, tetapi juga terdapat beberapa jenis mainan lain untuk menstimulasi kognitif dan motorik halus anak.
Cara mengajari anak berjalan ini memang sedikit membutuhkan dana. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir, karena bisa memanfaatkan kursi plastik yang mudah untuk anak dorong tanpa bahaya.
3. Hindari menggunakan baby walker
Para ahli sudah bersepakat untuk melarang penggunakan baby walker. Pasalnya, penggunakan baby walker pada bayi bisa menyebabkan risiko cedera dan terjatuh pada anak. Selain itu, baby walker juga dapay memperlambat perkembangan motorik kasar anak dan menyebabkan cedera pada punggung anak.
4. Hindari menggendong anak terlalu sering
Meskipun menggendong menjadi salah satu cara untuk memperkuat bonding anak kepada orangtua, Anda perlu membatasinya agar anak bisa mengeksplor lingkungan sekitarnya. Terlalu lama dan sering anak digendong akan membuat anak semakin malas untuk belajar berjalan. Untuk itulah, penting bagi orangtua untuk memberikan waktu ke anak untuk merangkak ataupun berjalan dengan bantuan agar otot kakinya semakin terlatih kuat.
5. Hindari anak untuk menggunakan sepatu secara berlebihan
Ternyata penggunaan sepatu yang berlebihan pada anak juga dapat mempengaruhi proses anak untuk berjalan. Sepatu akan membuat anak menjadi lebih berat untuk melangkah, terutama untuk sepatu yang memiliki beragam aksesoris. Meskipun terlihat lucu, ada baiknya untuk tidak terlalu banyak mengoleksi prewalker untuk anak.
Anak cenderung akan lebih mudah untuk berjalan ketika tidak mengenakan alas kaki. Untuk itulah, ada yang mengatakan jika sepatu terbaik anak adalah kaki anak sendiri.
Anda tidak boleh abai dengan perkembangan motorik kasar anak. Cara mengajari anak berjalan di atas bisa Anda coba terapkan, agar anak mampu berjalan sesuai dengan perkembangan usianya.